Lingkung Seni Wisrawa mencoba untuk mencari informasi tentang kelestarian kesenian asli dari daerah Pandeglang, yakni kesenian Rampak Bedug. Pada hari kamis tanggal 29 Mei 2014 bertepatan dengan hari pembuatan Model Pembelajaran Rampak Bedug yang bertempat di sanggar tersebut, untuk pembuatan Media Ajar Muatan Lokal Provinsi Banten hal ini tentunya dimanfaatkan oleh para penggawa Wisrawa untuk dapat berapresiasi sambil berdiskusi guna mencari berbagai informasi tentang berbagai tips yang baik untuk mencoba melestarikan kesenian rampak bedug tersebut. Kesenian rampak bedug yang ditampilkan pada saat itu merupakan rampak bedug yang asli atau buhun bukan yang penampilan yang sudah dikreasikan. Hal ini dikarenakan karena sanggar tersebut didirikan oleh penggagas langsung pencipta rampak bedugnya itu sendiri yakni Bapak H. Ilen, meski tidak bertemu secara langsung dengan beliau, namun kita masih bisa berdiskusi dengan Ka Endang sebagai anaknya yang saat ini menjadi salah satu penerus kelestarian kesenian tersebut. Semoga hal ini dapat menjadi inspirasi bagi para penggawa Wisrawa untuk dapat mengangkat kesenian dan kebudayaan asli daerah sendiri.
KATAJALAN
Jumat, 30 Mei 2014
Study Banding Ke Sanggar Seni Harum Sari Pandeglang
Lingkung Seni Wisrawa mencoba untuk mencari informasi tentang kelestarian kesenian asli dari daerah Pandeglang, yakni kesenian Rampak Bedug. Pada hari kamis tanggal 29 Mei 2014 bertepatan dengan hari pembuatan Model Pembelajaran Rampak Bedug yang bertempat di sanggar tersebut, untuk pembuatan Media Ajar Muatan Lokal Provinsi Banten hal ini tentunya dimanfaatkan oleh para penggawa Wisrawa untuk dapat berapresiasi sambil berdiskusi guna mencari berbagai informasi tentang berbagai tips yang baik untuk mencoba melestarikan kesenian rampak bedug tersebut. Kesenian rampak bedug yang ditampilkan pada saat itu merupakan rampak bedug yang asli atau buhun bukan yang penampilan yang sudah dikreasikan. Hal ini dikarenakan karena sanggar tersebut didirikan oleh penggagas langsung pencipta rampak bedugnya itu sendiri yakni Bapak H. Ilen, meski tidak bertemu secara langsung dengan beliau, namun kita masih bisa berdiskusi dengan Ka Endang sebagai anaknya yang saat ini menjadi salah satu penerus kelestarian kesenian tersebut. Semoga hal ini dapat menjadi inspirasi bagi para penggawa Wisrawa untuk dapat mengangkat kesenian dan kebudayaan asli daerah sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar